Dengan bertambahnya nomor atom halogen maka... a. Titik didih menurun b. Massa atom relatif bertambah c. Keelektronegatifan bertambah d. Jari-jari ion menurun e

Mata pelajaran : Kimia
Kelas : XII SMA
Kategori : kimia unsur
Kata kunci : halogen, sifat keperiodikan unsur
Jawaban : B
Seiring bertambahnya nomor atom unsur halogen maka jari-jari atom dan massa atom semakin bertambah, energi ionisasi dan keelektronegatifan berkurang. Titik didihnya semakin bertambah sebanding dengan massa molekul relatifnya (Mr).

Penjelasan :
Halogen dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan VIIA, terdiri dari unsur F (fluorin), Cl (klorin), Br (bromin), I (iodin) dan At (astatin). Konfigurasi elektron unsur halogen yaitu ns2 np5 sehingga elektron valensinya 7. Karena elektron valensinya 7, halogen sangat mudah membentuk ion negatif untuk mencapai kestabilan. Kecenderungan unsur membentuk ion negatif disebut keelektronegatifan. Jadi, keelektronegatifan unsur-unsur halogen sangat besar dibandingkan unsur lain dalam SPU.

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom unsur halogen semakin bertambah karena kulit yang ditempati elektron semakin banyak. Semakin bertambahnya jari-jari atom menyebabkan energi ionisasinya semakin berkurang dari F sampai I (At radioaktif) sehingga F lebih sulit melepaskan elektronnya dibanding unsur halogen yang lain. Unsur F lebih mudah menangkap elektron sehingga keelektronegatifan unsur F paling besar diantara halogen yang lain. Hal ini juga berpengaruh terhadap kereaktifannya. Semakin besar keelektronegatifan maka semakin reaktif unsurnya. Unsur F mampu bereaksi dengan unsur halogen yang lain karena memiliki keelektronegatifan paling tinggi. Unsur F dapat mengoksidasi unsur halogen yang lain.

Karena unsur halogen sangat reaktif, maka unsur golongan halogen ditemukan dalam keadaan senyawa atau molekul. Halogen membentuk molekul diatomik yaitu F2, Cl2, Br2 dan I2. Titik didih halogen dari atas ke bawah semakin bertambah seiring dengan bertambahnya massa atom. Molekul F2 dan Cl2 dalam keadaan normal berwujud gas, Br2 berwujud cair dan I2 berwujud padat.