Contoh hasil analisis nilai penggalan teks drama
B. Indonesia
ervinjahja80oy1kv3
Pertanyaan
Contoh hasil analisis nilai penggalan teks drama
1 Jawaban
-
1. Jawaban deaandreana
1) Nilai sosial-budaya
Nilai sosial-budaya terletak pada niat Kakek yang ingin menjadi diplomat kolong jembatan untuk membantu orang-orang yang tinggal di kolong jembatan agar mau hidup baik-baik dengan berusaha untuk mencari pekerjaan yang layak dan menimbulkan kepercayaan diri sendiri. Juga dapat dilihat pada niat Kakek yang ingin menjadi Teknokrat di bidang persampahan demi mencegah terjadinya banjir.
Kakek : Seorang diplomat pada hakikatnya adalah seorang yang pandai ngomong. Pandai meyakinkan orang, pandai membujuk. Orang-orang di kolong jembatan itu perlu di bujuk agar hidup baik-baik. Berusaha mencari pekerjaan yang layak dan timbul kepercayaan diri-sendiri. Tidak sekedar di halau, di usir, kalau malau ada orang gede lewat saja. Jadi untuk mengatasi tindakan-tindakan kasar ini, perlu ada wakil yang bisa membujuk….
Kakek : Aku mau jadi teknokrat dalam bidang….
Kakek : Bidang persampahan.
Kakek : Bidang sampah-sampah! Ini perlu sekali, salah satu sebab adanya banjir di kota ini, karena orang-orang kurang tahu artinya selokan-selokan itu. Kau lihat di jalan-jalan yang sering tergenang air itu. Coba selokan itu kita keduk, sampahnya luar biasa banyaknya… (Nenek termenung)
2) Nilai Moral
Nilai moral teletak pada sikap Kakek yang bijaksana dalam menanggapi segala sikap Nenek terhadapnya. Juga pada sikap Kakek yang peduli terhadap sesama dengan memperhatikan kehidupan orang-orang yang hidup di kolong jembatan dan niat Kakek untuk membersihkan sampah-sampah demi mencegah terjadinya banjir yang dapat merugikan banyak orang. Serta, teletak pada sikap Nenek yang peduli terhadap Kakek dengan jabatan yang ingin diraihnya dan sikap pedulinya terhadap kondisi Kakek.
…
Kakek : Ada apa kau? Kau tidak senang aku jadi professor. Kau kepingin aku jadi diplomat? Baik. Aku akan jadi diplomat demi keelamatan perkawinan kita.
Kakek : Seorang diplomat pada hakikatnya adalah seorang yang pandai ngomong. Pandai meyakinkan orang, pandai membujuk. Orang-orang di kolong jembatan itu perlu di bujuk agar hidup baik-baik. Berusaha mencari pekerjaan yang layak dan timbul kepercayaan diri-sendiri. Tidak sekedar di halau, di usir, kalau malau ada orang gede lewat saja. Jadi untuk mengatasi tindakan-tindakan kasar ini, perlu ada wakil yang bisa membujuk….
Kakek : Bidang sampah-sampah! Ini perlu sekali, salah satu sebab adanya banjir di kota ini, karena orang-orang kurang tahu artinya selokan-selokan itu. Kau lihat di jalan-jalan yang sering tergenang air itu. Coba selokan itu kita keduk, sampahnya luar biasa banyaknya… (Nenek termenung)
Nenek : Suamiku, sudahlah nanti penyakit napasmu kumat lagi. Kalau kau terlalu semangat begitu….
3) Nilai Agama
Nilai agama terletak pada perkataan Nenek dengan membawa nama Tuhan dalam menentukan jenis diplomat yang harus diambil oleh Kakek. Serta terletak pada niat Kakek yang ingin membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di selokan, sebab dalam agama menyatakan bahwa “Kebersihan adalah sebagian dari iman”.
Nenek : Tapi itu lebih sukar, sebab Tuhan susah diajak berdebat. Tuhan Cuma diam saja. Orang hanya mengerti apa mau Tuhan kalau sudah terlaksana. Sedang rencana-rencana selanjutnya. Masih gelap bukan? Bagaimana kau mengajukan argumentasi-argumentasimu jika mau ajak Tuhan berdiskusi? (Kakek geleng kepala)
Kakek : Bidang sampah-sampah! Ini perlu sekali, salah satu sebab adanya banjir di kota ini, karena orang-orang kurang tahu artinya selokan-selokan itu. Kau lihat di jalan-jalan yang sering tergenang air itu. Coba selokan itu kita keduk, sampahnya luar biasa banyaknya… (Nenek termenung)
4) Nilai Ekonomi
Nilai ekonomi terletak pada kehidupan Kakek dan Nenek yang hidup sederhana dengan menikmati hidangan apa adanya, serta dengan perabotan rumah yang mulai lusuh.
“Panggung menggambarkan sebuah ruangan tengah rumah sepasang orang tua. Di atas sebelah kiri ada meja makan kecil dengan dua buah kursi. Di atas meja ada teko, sepasang cangkir, dan stoples berisi panganan. Agak tengah ruangan itu terdapat sofa, lusuh warna gairahnya. Di belakang terdapat pintu dan jendela.”